Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mendengar.” (TQS.49:13)
Segala Puji hanya Bagi Allah, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Alhamdulillah Allah telah memasukkan ke dalam hati kita dengan penuh lapang dada. Bukti-bukti sejarah yang berlimpah tentang kemuliaan umat Islam generasi pertama telah menjadi mutiara cemerlang yang tidak akan pernah redup untuk diingat.
Usman Bin Affan, seorang Milyuner di jaman Rasulullah telah masuk kedalam golongan orang-orang yang diketahui akan masuk surga ketika beliau masih hidup di dunia. Siapapun kita, apakah kita ini adalah golongan orang yang sedang kaya harta atau pula kita ini orang yang bercita-cita untuk menjadi kaya harta, maka mendapatkan suatu kepastian bahwa orang kaya rayapun bisa masuk surga yang mulia disisi Allah.
Mungkin pada hari ini ketika bermunculan berderet orang-orang kaya, hati ini bertanya tanya siapakah orang kaya raya harta yang pada hari ini mengikuti jejak sahabat Ustman bin Affan. Bagaimana karakter dan pribadinya, sepak terjangnya, hobinya dan aktifitas hariannya?, semua menjadi tanda tanya besar bagi umat islam dijaman ini.
Ambillah contoh cara berfikir yang mudah. Seseorang ada yang menggunakan sebuah pisau yang amat tajam hanya untuk bermain-main, karena tidak mengetahui manfaat besar pisau tersebut. Bahkan ada juga yang digunakan untuk menakut-nakuti orang lain untuk merampas hartanya. Namun sebuah pisau yang tajam akan dapat digunakan oleh seorang dokter bedah untuk mengeluarkan sebuah tumor ganas dari dalam tubuh seorang pasien, sehingga pasien menjadi selamat dari penyakit yang mematikan.
Ilmu, iman dan amal sholih yang telah diamalkan secara terus-menerus (taqwa) akan membimbing jiwa memiliki kwalitas yang sangat tinggi, sehingga memiliki langkah yang benar dan adil dalam mempergunakan segala nikmat yang telah Allah titipkan.
Jiwa para sahabat Rasulullah SAW, telah terbiasa disiplin mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah yang demikian kuat dalam meninggikan kwalitas jiwa. Walaupun mereka ada yang berprofesi pedagang, ahli bangunan, ahli kesehatan, ahli tanam-menanam, atau apapun profesinya, namun mereka semuanya memiliki pribadi jiwa yang sama yaitu jujur, adil, amanat, dan sederet sifat-sifat baik lainnya.
Umat Bin Khottob ketika telah menjadi amirul mu’minin, walaupun beliau mampu untuk mendapatkan fasilitas apa saja, namun beliau ketika disuguhi daging yang lezat, beliau berhati-hati dalam mensikapinya, jangan sampai kelezatan makanan yang disajikan itu akan melunturkan iman dan taqwanya.
Demikian hati-hati jiwa para sahabat dalam menghargai iman dan taqwa, sehingga walaupun seseorang sahabat itu telah bergelimang harta, pangkat dan penghormatan, namun jiwa dan hatinya senantiasa waspada, jangan sampai itu semua melunturkan iman dan taqwanya.
Maka demikian indah sikap dan tingkah laku para orang kaya, para pemimpin dan para orang-orang terpandang di jaman Rasulullah dan para Sahabatnya. Di dalam hati manusia-manusia yang rajin beribadah kepada Allah, telah muncul amal-amal islami yang ikhlash, yang akan selalu dikenang keindahannya dan kebaikannya sepanjang kehidupan umat manusia.
Iman dan Taqwa telah mengekalkan manusia didalam kemulyaan yang haqiqi. Walaupun mereka berlimpah dengan fasilitas dunia yang melimpah, namun ketaqwaan dan kesholehannya tidak akan terkikis oleh ujian dan godaan dunia.
Andaikan manusia di jaman ini mau menempuh kedisiplinan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah disetiap waktu. Maka kwalitas manusia dijaman hari ini juga akan menggapai pula ketinggian.
Dalam zaman kapanpun ketaqwaan akan selalu membawa manusia untuk melambung tinggi, sebelum kemudian akan terus meninggi menuju Allah Tuhan yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia. Semoga Allah menuntun kita untuk mencintai jalan-jalan menuju ketinggian yang tidak akan pernah turun.
Wallahu’alam.
Sumber : http://mta-online.com
skip to main |
skip to sidebar
Surau Al Razi telah didirikan pada tahun 1997. Surau ini didaftarkan di bawah Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan (JAWI) pada 23 Jun 2000 dengan pendaftaran JAWI/5/029/2/2000.
View my complete profile
Kolej Tun Dr Ismail Pusat Perubatan Universiti Kebangsaan Malaysia
Pages
Sunday, 21 February 2010
DEMI MASA
Blog Archive
pertanyaan
KENALI SURAU AL RAZI
Surau AL Razi
Surau Al Razi telah didirikan pada tahun 1997. Surau ini didaftarkan di bawah Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan (JAWI) pada 23 Jun 2000 dengan pendaftaran JAWI/5/029/2/2000.
View my complete profile
TUJUAN PENUBUHAN
:> Mewujudkan sebuah organisasi untuk menguruskan surau
Al Razi
:> Mengadakan Aktiviti-aktiviti berlandaskan ISLAM dalam
memenuhi tuntutan Fardhu Ain dan Kifayah
:> Menanam sifat Kepimpinan ke Atas Ahli organisai dah jemaah
ke arah akhlak dan sahsiah terpuji
Al Razi
:> Mengadakan Aktiviti-aktiviti berlandaskan ISLAM dalam
memenuhi tuntutan Fardhu Ain dan Kifayah
:> Menanam sifat Kepimpinan ke Atas Ahli organisai dah jemaah
ke arah akhlak dan sahsiah terpuji
Followers
BLOG MENARIK
LAMAN MAHASISWA
"Bertakwalah kepada Allah di mana sahaja kamu berada dan gantikanlah keburukan itu dengan kebaikan,tentu kebaikan itu akan menghapuskan Nya dan bergaulah sesama manusia dengan akhlak yang baik"
Dirimu yang ternoda
Jika dirinya diciptakan untuk mu,
Kau pasti redha akan ketentuan itu,
Namun ia bukan satu kepastian untuk di ketahui,
Kebanyakan mereka membatasi hukum,
Sedang mereka tak ketahuan ke mana cinta itu akhirnya,
Hanyut dibuaian kasih yang dimurkai,
Kelekaan mu memecah sempadan batas dan syara',
Hatimu yang sentiasa dirasuki iblis,
Memaksa dirimu berlaku curang kepada ilahi,
Kemana letaknya harga dirimu,
Haruskah maruah itu dicemari,
Berdalilkan bukti kesetiaan kasih buat si dia,
Yang belum tentu dirimu dijaminnya dikemudian hari,
Lantaran dirimu belum bergelar isteri,
Di mana pertimbangan akalmu,
Ketika dirimu diulit noda si dia,
Kemana hilangnya imanmu,
Memerangai nafsu serakah itu,
Apakah dirimu dipinggir Tuhan,
Atau sengaja dirimu meminggirkan Nya,
Benarlah cinta buta melalaikan,
Tanpa memikirkan batas syariat Nya,
Semuanya itu sebagai ujian duniawi,
Menjadi mahar yang bernilai buatmu,
Untuk ke syurga Ilahi
Kau pasti redha akan ketentuan itu,
Namun ia bukan satu kepastian untuk di ketahui,
Kebanyakan mereka membatasi hukum,
Sedang mereka tak ketahuan ke mana cinta itu akhirnya,
Hanyut dibuaian kasih yang dimurkai,
Kelekaan mu memecah sempadan batas dan syara',
Hatimu yang sentiasa dirasuki iblis,
Memaksa dirimu berlaku curang kepada ilahi,
Kemana letaknya harga dirimu,
Haruskah maruah itu dicemari,
Berdalilkan bukti kesetiaan kasih buat si dia,
Yang belum tentu dirimu dijaminnya dikemudian hari,
Lantaran dirimu belum bergelar isteri,
Di mana pertimbangan akalmu,
Ketika dirimu diulit noda si dia,
Kemana hilangnya imanmu,
Memerangai nafsu serakah itu,
Apakah dirimu dipinggir Tuhan,
Atau sengaja dirimu meminggirkan Nya,
Benarlah cinta buta melalaikan,
Tanpa memikirkan batas syariat Nya,
Semuanya itu sebagai ujian duniawi,
Menjadi mahar yang bernilai buatmu,
Untuk ke syurga Ilahi
IFTAR JAMA'I MINGGU INI
10 june 2010
0 comments:
Post a Comment